website ALim Katili
Monday, June 7, 2021
Sunday, June 6, 2021
PEMANTAUAN TINGKAT PENCEMARAN DANAU LIMBOTO
Contaminatin Control of Limboto Lake
Abstract
Lake represent hollow that happened effect of natural event or intentionally made by human being which is storage water from rain, river or wellspring. But the lake can destroy by existence of earthquake, contamination, lake conversion and sedimentation to become continent. Limboto Lake representing the single natural lake in Gorontalo Province progressively day show degradationi seen from superficiality, contamination and occupation regional of lake by society. Its cure efforts require to be conducted immediately to prevent furthermore to damage. Regarding the quality of lake water needed to to know how far mount contamination that happened and strive what require to be conducted. Scope control activity of contamination of Limboto Lake cover, determination of location intake of water sample, preparation place of sample, sweeping of equipments of intake of sample, making of list equipments intake of sampling and sample. Its result is obtained that quality of Physical irrigate Limboto Lake in general at all of up to standard sampling dot, water physics parameter. Hg, Free Chlorine and BOD detected high enough. So that need the existence of research, clear order and monitoring about management of Limboto Lake.
Keywords :
Control, Contamination, Limboto Lake.
Danau adalah badan air alami berukuran besar yang
dikelilingi oleh daratan dan tidak berhubungan dengan laut, kecuali melalui
sungai. Danau bisa berupa cekungan yang terjadi karena peristiwa alami yang
kemudian menampung dan menyimpan air yang berasal dari hujan, mata air,
rembesan dan atau air sungai.
Pengertian lain dari danau adalah cekungan yang terjadi
karena peristiwa alami atau sengaja dibuat manusia untuk menampung dan
menyimpan air yang berasal dari hujan, mata air dan atau sungai. Dari seluruh
perairan darat Indonesia, sebanyak ± 500 buah (seluas 2.1 juta Ha) diantaranya
merupakan danau, baik alami maupun buatan. Manfaat ekosistem danau antara lain:
(1) Sebagai penyedia air bersih, (2) Sebagai habitat tumbuhan dan satwa, (3)
Sebagai pengatur fungsi hidrologi (4) Sebagai pencegah bencana alam (5) Menjaga
sistem dan proses-proses alami (6) Sebagai penghasil sumber daya alam hayati
(7) Sebagai penghasil energi (penghasil tenaga listrik) (8) Sebagai sarana
transportasi, rekreasi dan olah raga (9) Sumber perikanan, (10) Pengendali
banjir.
Ekosistem Danau dapat rusak karena bencana alam seperti
gempa bumi. Selain itu aktifitas manusia menyebabkan sedimentasi, pencemaran
(limbah rumah tangga, limbah pertanian dan limbah industri), konversi danau
menjadi pemukiman, dan pemanfaatan yang melampaui daya dukung.
Danau Limboto yang merupakan satu-satunya danau alami di
Provinsi Gorontalo semakin hari menunjukkan degradasi yang hebat terlihat dari
pendangkalan, pencemaran dan okupasi wilayah danau oleh masyarakat. Upaya-upaya
pemulihannya perlu dilakukan segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Data
mengenai kualitas air danau diperlukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencemaran
yang terjadi dan upaya apa yang perlu dilakukan.
Tujuan :
1. Untuk
mengetahui tingkat pencemaran atau status kualitas air Danau Limboto disekitar
area pemukiman masyarakat secara periodik.
2. Untuk
mengetahui sampai sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan masyarakat
di sekitar area pemukiman Danau Limboto terhadap kualitas air Danau Limboto.
3. Sebagai
data dan referensi pemantauan kualitas air Danau Limboto.
4. Sebagai
bahan acuan dalam menentukan intervensi atau arah kebijakan lebih lanjut dalam
upaya pemulihan kualitas air Danau Limboto.
Parameter yang dipakai pada pengukuran kualitas air Danau
Limboto adalah:
1. Parameter
Fisika meliputi bau, TDS, kekeruhan, rasa, suhu dan wama
2. Parameter
Kimia meliputi parameter kimia lengkap terbatas
3. Parameter
Biologis
Hasil dan Pembahasan
Ekosistem
danau merupakan kekayaan alam
yang tidak hanya memiliki peran fungsional bagi kawasan dan penduduk di
sekitamya, tetapi juga keindahan serta fenomena alam yang ada menjadi aset yang sangat berharga bagi suatu
kawasan. Demikian pula halnya dengan Danau Limboto yang terietak di Provinsi
Gorontalo.
Danau
ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat
sekitamya. Terietak pada ketinggian 4.5 meter diatas permukaan laut, saat ini
memiliki luas + 3.000 hektar. Danau ini dikelilingi lima kecamatan yaitu
Kecamatan Limboto, Telaga, Telaga Biru, Batudaa Kabupaten Gorontalo dan
Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Danau Limboto merupakan muara dari lima
sungai yang berhulu di Kabupaten Gorontalo yaitu, Sungai Moloupo, Sungai Alu,
Sungai Daenaa, Sungai Bionga dan Sungai Molalahu, juga merupakan hulu dari
Sungai Tapodu yang muaranya menyatu dengan Sungai Bone Bolango yang akhirnya
bermuara ke laut. Danau ini juga merupakan muara dari Anak Sungai.
Pendangkalan
Danau Limboto terutama disebabkan oleh adanya penebangan pohon yang telah
berlangsung lama, dan aktifitas perladangan berpindah-pindah sehingga terjadi erosi yang membawa sedimen dalam
jumlah yang sangat besar ke perairan Danau Limboto, juga disebabkan tumbuh
suburnya tanaman liar seperti eceng gondok yang menutupi sebagian besar
permukaan danau sehingga penetrasi oksigen ke dalam air menjadi berkurang. Hal
ini menyebabkan kehidupan biota danau sebagai suatu ekosistem tidak berjalan
dengan baik, akibatnya adalah lambatnya proses dekomposisi bahan baku organik
yang mempercepat laju endapan di dasar danau.
Hal
lain yang memperburuk kondisi danau, yaitu kebiasaan masyarakat yang
mengkapling kawasan danau dengan membuat patok-patok dan bangunan apung dimana
di tempat tersebut ada aktifitas domestik. Disamping itu penataan drainase di
sekelilingdanau yang tidak baik menyebabkan limbah rumah tangga dari pemukiman
penduduk di sekitar danau di buang ke perairan danau. Hal ini menyebabkan
bertambahnya beban perairan karena menerima buangan limbah yang menyebabkan
kualitas air danau menurun sehingga tidak sesuai lagi dengan peruntukannya.
A. Kualitas
Kimia
-
Hg (air raksa)
Dari
hasil analisa parameter kimia air terhadap 10 sampel air yang berasal dari 10
titik yang diambil secara purposive
sampling diperoleh data bahwa parameter merkuri (Hg) terdeteksi cukup
tinggi konsentrasinya pada 8 titik dari 10 titik yang disampling yaitu pada
titik 1 di tengah danau (Hg = 0.015 mg/1), titik 2 di muara sungai Bionga (Hg =
0.004 mg/1), titik 3 pemukiman Desa Tenilo (Hg = 0.004 mg/1), titik 4 Muara
sungai Alopohu (Hg = 0.006 mg/1), titik 5 dekat pemukiman Desa Payunga (Hg =
0.004 mg/1), titik 7 ± 400 meter dekat pemukiman Desa Bua (Hg = 0.006 mg/1),
titik 9 muara Sungai Tapodu Kelurahan Lekobalo (Hg = 0.004 mg/1) dan titik 10
muara sungai Tapodu Desa Tabumela (Hg = 0.009 mg/1). Dari 8 titik dengan
konsentrasi Hg yang tinggi empat diantaranya adalah muara sungai yaitu Muara
Sungai Bionga, Muara Sungai Alopohu dan 2 buah Muara Sungai Tapodu. Tingginya
kadar Hg pada titik ini kemungkinan besar disebabkan aktifitas/ kegiatan yang
membuang limbah Hg ke badan air tersebut ke daerah hulu sungai misalnya
penambangan rakyat yang menggunakan Hg dalam proses amalgamasi. Dalam hal mi
air sungai-sungai yang bermuara di Danau Limboto merupakan media transportasi
Hg dari lingkungan pertambangan masuk ke perairan Danau Limboto. Praduga ini
perlu dibuktikan dengan suatu riset yang lebih komprehensif.
-
BOD
Parameter
BOD pada sembilan titik yang disampling masih berada pada batas kriteria mutu
air (PP 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas air dan Pengendalian
Pencemaran Air), kecuali pada titik 2 yaitu pada Muara Sungai Bionga dengan
nilai BOD 3.7 mg/1 lebih tinggi 0.7 mg/1 dari nilai yang dipersyaratkan
berdasarkan kriteria mutu air kelas II. Tinggmya BOD pada titik ini kemungkinan
besar disebabkan oleh banyaknya eceng gondok yang menutupi permukaan air dan
beban limbah organik dari buangan domestik dari pemukiman di sepanjang Sungai Bionga dan pinggiran
danau di sekitar titik tersebut Kondisi tersebut memungkinkan penipisan oksigen
terlarut pada perairan danau sehingga menyulitkan kehidupan biota air untuk
tumbuh dan berkembang biak. Hal ini akan menurunkan jumlah dan spesies ikan
danau dan akan menurunkan hasil tangkapan nelayan.
-
Chlorin Bebas
Chlorin
Bebas dalam air biasanya disebabkan adanya buangan limbah domestik, khususnya
aktifitas yang menghasilkan senyawa klorin seperti pemakaian pemutih dan
pengawet. Hasil analisa laboratorium terhadap sampel air Danau Limboto
terdeteksi mengandung Chlorin Bebas pada titik 1 (tengah danau) = 0.1 mg/1,
titik 3 (dekat pemukiman Desa Tenilo) =0.17 mg/1, titik 4 (Muara Sungai Alopohu)
= 0.07 mg/1, titik 5 ( Dekat Pemukiman Desa Limehe Timur ) = 0.1mg/1. Kandungan
chlorin bebas pada keempat titik tersebut berada di atas kriteria mutu air
kelas II PP 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
B. Kualitas
Mikrobiologis
Jumlah
Perkiraan Terdekat (Most Probable Number)
Fecal Coliform dan Total Coliform dari 4 sampel air Danau
Limboto yang diambil (titik 1 Tengah Danau, titik 2 Muara Sungai Bionga, titik
3 Dekat Pemukiman Desa Tenilo Kecamatan Limboto dan titik 4 (muara Sungai
Alopohu). Tiga sampel diantaranya yaitu titik 1, 2 dan 4 memenuhi syarat yaitu
mengandung Total Coliform dan Fecal Coliform antara 43 sampai 210
MPN/100 ml air atau masih berada di bawah standar kriteria mutu air kelas II PP
82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
sedangkan satu sampel pada titik 3 (Dekat Pemukiman Desa Tenilo Kecamatan
Limboto) melebihi standar, yaitu : 1100 MPN/100 ml air.
Tingginya
Fecal Coliform dan Total Coliform pada titik 3 kemungkinan
besar disebabkan adanya tinja (kotoran manusia) dari pemukiman di desa Tenilo
yang dibuang di pinggiran danau. Fecal
Coliform merupakan indikator biologis dari kemungkinan masuknya kotoran
manusia atau mungkin hewan berdarah panas lainnya ke dalam badan air.
Pembuangan kotoran manusia secara sembarangan adalah penyebab utama pencemaran
biologis ini.
Daftar Pustaka
Anonimous,
2007. Hasil Pengolahan Data Kualitas Air
Danau Limboto Provinsi Gorontalo, 2007
Thursday, May 11, 2017
Monday, October 13, 2008
Gorontalo Peruntungan
Tuesday, March 4, 2008
Tradisi Mendirikan Rumah
Tradisi Payango

Cara Mengaplikasikan panjang dinding bagian depan dibagi 9, sesuaikan penempatan pintu utama seperti pada gambar, arah angin (utara,selatan, timur, barat) adalah arah hadap rumah yang akan dibangun.
Perkembangan Emisi GRK Agregat di Provinsi Gorontalo Tahun 2009 - 2019
-
PERUNTUNGAN HARI Gorontalo Budaya Gorontalo mengenal peruntungan hari atau dibahasakan da...
-
Tradisi Payango Proses membangunan rumah di Daerah Gorontalo, pada sebagian orang masih mempercayai tradisi turun-temurun dari orang tua...