Sunday, June 6, 2021

PEMANTAUAN TINGKAT PENCEMARAN DANAU LIMBOTO

Contaminatin Control of Limboto Lake

 Alim Katili

Abstract

Lake represent hollow that happened effect of natural event or intentionally made by human being which is storage water from rain, river or wellspring. But the lake can destroy by existence of earthquake, contamination, lake conversion and sedimentation to become continent. Limboto Lake representing the single natural lake in Gorontalo Province progressively day show degradationi seen from superficiality, contamination and occupation  regional of lake by society. Its cure efforts require to be conducted immediately to prevent furthermore to damage. Regarding the quality of lake water needed to to know how far mount contamination that happened and strive what require to be conducted. Scope control activity of contamination of Limboto Lake cover, determination of location intake of water sample, preparation place of sample, sweeping of equipments of intake of sample, making of list equipments intake of sampling and sample. Its result is obtained that quality of Physical irrigate Limboto Lake in general at all of up to standard sampling dot, water physics parameter. Hg, Free Chlorine and BOD detected high enough. So that need the existence of research, clear order and monitoring about management of Limboto Lake.

 

Keywords   : Control, Contamination, Limboto Lake.

  Pendahuluan

Danau adalah badan air alami berukuran besar yang dikelilingi oleh daratan dan tidak berhubungan dengan laut, kecuali melalui sungai. Danau bisa berupa cekungan yang terjadi karena peristiwa alami yang kemudian menampung dan menyimpan air yang berasal dari hujan, mata air, rembesan dan atau air sungai.

Pengertian lain dari danau adalah cekungan yang terjadi karena peristiwa alami atau sengaja dibuat manusia untuk menampung dan menyimpan air yang berasal dari hujan, mata air dan atau sungai. Dari seluruh perairan darat Indonesia, sebanyak ± 500 buah (seluas 2.1 juta Ha) diantaranya merupakan danau, baik alami maupun buatan. Manfaat ekosistem danau antara lain: (1) Sebagai penyedia air bersih, (2) Sebagai habitat tumbuhan dan satwa, (3) Sebagai pengatur fungsi hidrologi (4) Sebagai pencegah bencana alam (5) Menjaga sistem dan proses-proses alami (6) Sebagai penghasil sumber daya alam hayati (7) Sebagai penghasil energi (penghasil tenaga listrik) (8) Sebagai sarana transportasi, rekreasi dan olah raga (9) Sumber perikanan, (10) Pengendali banjir.

Ekosistem Danau dapat rusak karena bencana alam seperti gempa bumi. Selain itu aktifitas manusia menyebabkan sedimentasi, pencemaran (limbah rumah tangga, limbah pertanian dan limbah industri), konversi danau menjadi pemukiman, dan pemanfaatan yang melampaui daya dukung.

Danau Limboto yang merupakan satu-satunya danau alami di Provinsi Gorontalo semakin hari menunjukkan degradasi yang hebat terlihat dari pendangkalan, pencemaran dan okupasi wilayah danau oleh masyarakat. Upaya-upaya pemulihannya perlu dilakukan segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Data mengenai kualitas air danau diperlukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencemaran yang terjadi dan upaya apa yang perlu dilakukan.

Tujuan :

1.     Untuk mengetahui tingkat pencemaran atau status kualitas air Danau Limboto disekitar area pemukiman masyarakat secara periodik.

2.     Untuk mengetahui sampai sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan masyarakat di sekitar area pemukiman Danau Limboto terhadap kualitas air Danau Limboto.

3.     Sebagai data dan referensi pemantauan kualitas air Danau Limboto.

4.     Sebagai bahan acuan dalam menentukan intervensi atau arah kebijakan lebih lanjut dalam upaya pemulihan kualitas air Danau Limboto.

 

Parameter yang dipakai pada pengukuran kualitas air Danau Limboto adalah:

1.     Parameter Fisika meliputi bau, TDS, kekeruhan, rasa, suhu dan wama

2.     Parameter Kimia meliputi parameter kimia lengkap terbatas

3.     Parameter Biologis

 

Hasil dan Pembahasan

 

Ekosistem    danau    merupakan kekayaan alam yang tidak hanya memiliki peran fungsional bagi kawasan dan penduduk di sekitamya, tetapi juga keindahan serta fenomena alam yang ada  menjadi aset yang sangat berharga bagi suatu kawasan. Demikian pula halnya dengan Danau Limboto yang terietak di Provinsi Gorontalo.

Danau ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sekitamya. Terietak pada ketinggian 4.5 meter diatas permukaan laut, saat ini memiliki luas + 3.000 hektar. Danau ini dikelilingi lima kecamatan yaitu Kecamatan Limboto, Telaga, Telaga Biru, Batudaa Kabupaten Gorontalo dan Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Danau Limboto merupakan muara dari lima sungai yang berhulu di Kabupaten Gorontalo yaitu, Sungai Moloupo, Sungai Alu, Sungai Daenaa, Sungai Bionga dan Sungai Molalahu, juga merupakan hulu dari Sungai Tapodu yang muaranya menyatu dengan Sungai Bone Bolango yang akhirnya bermuara ke laut. Danau ini juga merupakan muara dari  Anak Sungai.

Pendangkalan Danau Limboto terutama disebabkan oleh adanya penebangan pohon yang telah berlangsung lama, dan aktifitas perladangan berpindah-pindah sehingga  terjadi erosi yang membawa sedimen dalam jumlah yang sangat besar ke perairan Danau Limboto, juga disebabkan tumbuh suburnya tanaman liar seperti eceng gondok yang menutupi sebagian besar permukaan danau sehingga penetrasi oksigen ke dalam air menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan kehidupan biota danau sebagai suatu ekosistem tidak berjalan dengan baik, akibatnya adalah lambatnya proses dekomposisi bahan baku organik yang mempercepat laju endapan di dasar danau.

Hal lain yang memperburuk kondisi danau, yaitu kebiasaan masyarakat yang mengkapling kawasan danau dengan membuat patok-patok dan bangunan apung dimana di tempat tersebut ada aktifitas domestik. Disamping itu penataan drainase di sekelilingdanau yang tidak baik menyebabkan limbah rumah tangga dari pemukiman penduduk di sekitar danau di buang ke perairan danau. Hal ini menyebabkan bertambahnya beban perairan karena menerima buangan limbah yang menyebabkan kualitas air danau menurun sehingga tidak sesuai lagi dengan peruntukannya.

 

A.    Kualitas Kimia

-        Hg (air raksa)

Dari hasil analisa parameter kimia air terhadap 10 sampel air yang berasal dari 10 titik yang diambil secara purposive sampling diperoleh data bahwa parameter merkuri (Hg) terdeteksi cukup tinggi konsentrasinya pada 8 titik dari 10 titik yang disampling yaitu pada titik 1 di tengah danau (Hg = 0.015 mg/1), titik 2 di muara sungai Bionga (Hg = 0.004 mg/1), titik 3 pemukiman Desa Tenilo (Hg = 0.004 mg/1), titik 4 Muara sungai Alopohu (Hg = 0.006 mg/1), titik 5 dekat pemukiman Desa Payunga (Hg = 0.004 mg/1), titik 7 ± 400 meter dekat pemukiman Desa Bua (Hg = 0.006 mg/1), titik 9 muara Sungai Tapodu Kelurahan Lekobalo (Hg = 0.004 mg/1) dan titik 10 muara sungai Tapodu Desa Tabumela (Hg = 0.009 mg/1). Dari 8 titik dengan konsentrasi Hg yang tinggi empat diantaranya adalah muara sungai yaitu Muara Sungai Bionga, Muara Sungai Alopohu dan 2 buah Muara Sungai Tapodu. Tingginya kadar Hg pada titik ini kemungkinan besar disebabkan aktifitas/ kegiatan yang membuang limbah Hg ke badan air tersebut ke daerah hulu sungai misalnya penambangan rakyat yang menggunakan Hg dalam proses amalgamasi. Dalam hal mi air sungai-sungai yang bermuara di Danau Limboto merupakan media transportasi Hg dari lingkungan pertambangan masuk ke perairan Danau Limboto. Praduga ini perlu dibuktikan dengan suatu riset yang lebih komprehensif.

-        BOD

Parameter BOD pada sembilan titik yang disampling masih berada pada batas kriteria mutu air (PP 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air), kecuali pada titik 2 yaitu pada Muara Sungai Bionga dengan nilai BOD 3.7 mg/1 lebih tinggi 0.7 mg/1 dari nilai yang dipersyaratkan berdasarkan kriteria mutu air kelas II. Tinggmya BOD pada titik ini kemungkinan besar disebabkan oleh banyaknya eceng gondok yang menutupi permukaan air dan beban limbah organik dari buangan domestik dari pemukiman               di sepanjang Sungai Bionga dan pinggiran danau di sekitar titik tersebut Kondisi tersebut memungkinkan penipisan oksigen terlarut pada perairan danau sehingga menyulitkan kehidupan biota air untuk tumbuh dan berkembang biak. Hal ini akan menurunkan jumlah dan spesies ikan danau dan akan menurunkan hasil tangkapan nelayan.

-        Chlorin Bebas

Chlorin Bebas dalam air biasanya disebabkan adanya buangan limbah domestik, khususnya aktifitas yang menghasilkan senyawa klorin seperti pemakaian pemutih dan pengawet. Hasil analisa laboratorium terhadap sampel air Danau Limboto terdeteksi mengandung Chlorin Bebas pada titik 1 (tengah danau) = 0.1 mg/1, titik 3 (dekat pemukiman Desa Tenilo) =0.17 mg/1, titik 4 (Muara Sungai Alopohu) = 0.07 mg/1, titik 5 ( Dekat Pemukiman Desa Limehe Timur ) = 0.1mg/1. Kandungan chlorin bebas pada keempat titik tersebut berada di atas kriteria mutu air kelas II PP 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

 

B.    Kualitas Mikrobiologis

Jumlah Perkiraan Terdekat (Most Probable Number) Fecal Coliform dan Total Coliform dari 4 sampel air Danau Limboto yang diambil (titik 1 Tengah Danau, titik 2 Muara Sungai Bionga, titik 3 Dekat Pemukiman Desa Tenilo Kecamatan Limboto dan titik 4 (muara Sungai Alopohu). Tiga sampel diantaranya yaitu titik 1, 2 dan 4 memenuhi syarat yaitu mengandung Total Coliform dan Fecal Coliform antara 43 sampai 210 MPN/100 ml air atau masih berada di bawah standar kriteria mutu air kelas II PP 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, sedangkan satu sampel pada titik 3 (Dekat Pemukiman Desa Tenilo Kecamatan Limboto) melebihi standar, yaitu : 1100 MPN/100 ml air.

Tingginya Fecal Coliform dan Total Coliform pada titik 3 kemungkinan besar disebabkan adanya tinja (kotoran manusia) dari pemukiman di desa Tenilo yang dibuang di pinggiran danau. Fecal Coliform merupakan indikator biologis dari kemungkinan masuknya kotoran manusia atau mungkin hewan berdarah panas lainnya ke dalam badan air. Pembuangan kotoran manusia secara sembarangan adalah penyebab utama pencemaran biologis ini.

 

Daftar Pustaka

Anonimous, 2007. Hasil Pengolahan Data Kualitas Air Danau Limboto Provinsi Gorontalo, 2007

PERINGATAN  HARI LINGKUNGAN HIUDUP DI PROVINSI GORONTALO

TAHUN 2021






Monday, October 13, 2008

Gorontalo Peruntungan

PERUNTUNGAN HARI

Gorontalo





Budaya Gorontalo mengenal peruntungan hari atau dibahasakan dalam bahasa daerah adalah "LOWANGA". Tradisi/budaya ini berasal dari orang-orang tua zaman dahulu yang diwariskan turun temurun sampai pada zaman sekarang bagi yang masih mempercayainya




Tuesday, March 4, 2008

Tradisi Mendirikan Rumah

Tradisi Payango

Proses membangunan rumah di Daerah Gorontalo, pada sebagian orang masih mempercayai tradisi turun-temurun dari orang tua zaman dahulu, yang diistilahkan dalam bahasa Gorontalo adalah "Payango". 
Falsafah "payango" antara lain mensiratkan bahwa, didalam bangunan atau badan yang kasar/jasmani (jism) terdapat rohani (yang halus), jika jism yang kasar (bangunan) rusak, maka rohani akan pergi. 
Payango juga dilakukan untuk mendo'akan serta memberikan maklumat kepada alam, bahwa tanah tersebut akan dipakai untuk rumah tinggal. (Bukankah selain kita manusia yang diturunkan ke dunia, ada juga mahluk jin yang  juga diturunkan di alam dunia ini, sampai waktu yang telah ditentukan oleh Tuhan yang telah menciptakan dunia ini)
Setelah meletakan dasar/pondasi maka proses mendirikan dinding rumah dan peletakan pintu utama/pintu depan rumah.
Peletakan pintu terutama pintu utama memiliki tata letak yang disesuaikan dengan kepercayaan masyarakat Gorontalo.

Berikut Tata Letak Pintu dalam Pembangunan Rumah


Cara Mengaplikasikan panjang dinding bagian depan dibagi 9, sesuaikan penempatan pintu utama seperti pada gambar, arah angin (utara,selatan, timur, barat) adalah arah hadap rumah yang akan dibangun.

Monday, March 3, 2008



Alim Katili

Tempat dan Tanggal Lahir : Gorontalo, Januari 1976







Perkembangan Emisi GRK Agregat di Provinsi Gorontalo Tahun 2009 - 2019